Jumat, 27 September 2019

konstipasi

Pengertian Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya. Jarak waktu buang air besar pada setiap orang berbeda-beda. Namun umumnya dalam satu minggu, manusia buang air besar setidaknya lebih dari 3 kali. Jika frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu, maka seseorang disebut mengalami konstipasi. Akibatnya, tinja menjadi kering dan keras sehingga lebih sulit dikeluarkan dari anus.
Stomach illness
Buang air besar merupakan tahap terakhir proses pencernaan. Dalam sistem pencernaan manusia, makanan yang dikonsumsi menuju lambung, usus kecil, kemudian usus besar. Setelah air dan nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus, sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan melalui anus sebagai tinja.
Setiap orang sesekali bisa mengalami konstipasi, namun biasanya bukan merupakan kondisi serius dan berlangsung hanya sebentar. Tingkat keparahan konstipasi pada setiap orang berbeda-beda, Pada beberapa kasus, konstipasi dapat menjadi kronis jika kondisi ini berulang hingga beberapa kali dalam waktu 3 bulan. Gangguan sembelit kronis ini dapat mengganggu kegiatan penderita setiap hari.
Penyabab konstipasi bisa lebih dari satu faktor, dari pola makan dan hidup yang buruk, atau kondisi medis tertentu. Sementara pada anak-anak, selain beberapa penyebab yang telah disebutkan, kebiasaan menahan keinginan untuk buang air besar atau stres juga dapat membuat mereka mengalami sembelit. Untuk mengatasi konstipasi, langkah penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, pemberian obat, atau prosedur operasi.
Terakhir diperbarui: 6 Desember 2018
Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
Referensi

gejala kekurangan vitamin

Tanda-tanda Tubuh Anda Kekurangan Vitamin 

Oleh Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum
Masalah kurang gizi tidak hanya bisa terjadi di masyarakat kelas bawah atau suku di pelosok pedalaman. Bahkan orang sehat di perkotaan pun bisa kekurangan vitamin dan nutrisi penting. Apalagi jika Anda tergolong sibuk atau tidak makan makanan seimbang secara teratur. Begini cara mendeteksi jika tubuh Anda kekurangan vitamin atau mineral tertentu.



Ciri-ciri kekurangan vitamin D

Jika Anda mengalami kelelahan, otot sakit atau lemah, dan/atau nyeri sendi misterius, terutama di cuaca dingin, Anda mungkin kekurangan vitamin D. Tekanan darah tinggi juga bisa menjadi tanda bahwa Anda mungkin tidak cukup vitamin D. Sering sakit kepala pada pria menjadi tanda bahwa tubuhnya kekurangan vitamin D.
Orang-orang yang punya masalah kulit seperti eksim umumnya juga mengalami kekurangan vitamin ini. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan tingkat vitamin D terendah menunjukkan gejala eksim yang lebih parah daripada mereka yang memiliki asupan lebih tinggi.
Untuk mendapatkan cukup vitamin D, konsumsi tiga gelas susu atau 3 porsi yogurt setiap hari; ikan berlemak seperti salmon, tuna, ikan todak dua kali seminggu; jus jeruk fortifikasi; dan perbanyak aktivitas di luar ruangan untuk mendapat paparan sinar matahari pagi.


Tanda-tanda kekurangan vitamin B12

Gejala defisiensi B12 yang parah termasuk mati rasa di tungkai, tangan, atau kaki; Masalah berjalan dan keseimbangan; anemia; kelelahan; kelemahan; lidah bengkak dan meradang; paranoia; halusinasi; mudah marah; atau depresi. Retak di sudut mulut juga bisa menjadi tanda kekurangan vitamin ini. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan kepikunan pada orang tua.
Vitamin B12 membantu produksi DNA dan mengatur sistem saraf. Vitamin ini juga memainkan peran dalam pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah. Vitamin B12 dapat ditemukan pada daging dan produk susu, sehingga siapapun yang termasuk vegan/vegetarian berisiko kekurangan asupan vitamin ini.
Anda bisa mendapatkan vitamin B12 dari sumber pangan hewani. Tingkatkan kadar B12 Anda dengan makan lebih banyak ikan, ayam, susu, dan yogurt. Jika Anda vegan, pilihlah makanan vegan yang diperkaya dengan B12, seperti alternatif pengganti susu, pengganti daging, dan sereal sarapan.

Ciri-ciri kekurangan folat

Folat adalah vitamin B lainnya yang juga terlibat dalam pengaturan sistem saraf. Folat terutama sangat penting bagi wanita di usia subur, itulah sebabnya kenapa vitamin prenatal mengandung dosis folat yang lumayan besar. Kekurangan folat selama kehamilan dapat menyebabkan penurunan sel darah merah dalam jumlah besar serta cacat tabung saraf pada anak yang belum lahir.
Kekurangan vitamin B12 dan folat dapat memicu dengan kondisi peradangan di seluruh tubuh. Gejala lainnya dari kekurangan vitamin B12 termasuk kelelahan, rambut beruban, sariawan, dan lidah bengkak. Untuk mendapatkan folat dari makanan, perbanyak makan sereal fortifikasi, kacang, kacang lentil, sayuran hijau, dan jeruk.

Gejala kekurangan magnesium

Magnesium membantu menopang kesehatan tulang, kesehatan saraf. dan membantu produksi energi. Kekurangan magnesium cukup jarang terjadi pada orang sehat, tapi hal ini dapat memengaruhi orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu, memiliki kondisi kesehatan tertentu, atau mengonsumsi terlalu banyak alkohol.
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan ketidakseimbangan saluran ion kalsium ke seluruh tubuh yang menampakkan dirinya sebagai sejumlah gejala kesehatan. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kelelahan, dan kelemahan. Pada kasus yang lebih parah, hal itu dapat menyebabkan mati rasa, kram otot, kejang, irama jantung abnormal, perubahan tingkah laku, atau kadar potassium atau kalsium rendah.
Memperbanyak makanan sehat dan segar adalah solusi terbaik untuk mengatasi gejala kekurangan vitamin. Namun jika Anda merasa sudah cukup makan sehat tapi masih merasa kurang, Anda boleh menambah asupan dari suplemen multivitamin. Yang terpenting adalah selalu bijak dalam mengonsumsinya dan baca aturan pakai.
Baca Juga:

Kamis, 26 September 2019

Karies gigi

Apa itu karies gigi?

Definisi

Apa itu karies gigi?

Karies gigi adalah kerusakan gigi yang ditandai dengan munculnya lubang.
Karies tak boleh disepelekan. Apabila tidak kunjung diatasi, lubang akan membesar dan mengenai lapisan dalam gigi. Lubang yang kian membesar dapat menyebabkan sakit gigi parah, infeksi, dan gigi copot (tanggal atau lepas sendiri).

Seberapa umumkah karies gigi?

Karies gigi merupakan salah satu jenis kerusakan gigi yang paling umum di dunia. Karies ini dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun, kondisi ini lebih sering menyerang anak-anak dan lansia.
Karies gigi dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risikonya. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala karies gigi?

Ciri dan gejala karies gigi adalah:
  • Sakit gigi
  • Gigi sensitif
  • Nyeri ringan hingga tajam saat mengonsumsi makanan manis, panas, atau dingin
  • Lubang yang terlihat pada gigi
  • Noda berwarna cokelat, hitam, atau putih pada permukaan gigi
  • Nyeri saat Anda menggigit makanan.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Dalam banyak kasus, banyak orang tidak menyadari gigi mereka sudah mengalami karies. Alhasil, lubang yang semula kecil lama-lama membesar dan menyebabkan berbagai gangguan pada gigi.
Lubang yang kecil sering kali tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, lain ceritanya bila lubang sudah membesar. Hal ini dapat menyebabkan nyeri hebat yang mungkin dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.
Pada dasarnya, segera kunjungi dokter gigi jika Anda mengalami sakit gigi yang tajam dan tidak kunjung hilang.

Penyebab

Apa penyebab karies gigi?

Penyebab utama karies gigi adalah plak yang menumpuk di permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan, kotoran, dan bakteri di dalam mulut.
Jarang sikat gigi dan sering mengonsumsi makanan yang manis dapat mempercepat pertumbuhan plak. Ketika Anda makan makanan manis, bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Asam pada plak mengikis mineral pada enamel luar gigi yang keras. 
Proses terkikisnya enamel ini disebut dengan erosi enamel. Lama-lama proses erosi ini dapat menyebabkan lubang-lubang kecil pada enamel gigi. Nah, lubang inilah yang disebut dengan karies.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko terkena karies gigi?

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami karies gigi, yaitu:
Mulut dan gigi yang kotor
Jarang sikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang (flossing) dapat membuat plak semakin menumpuk di permukaan gigi. Bila dibiarkan terus, plak yang menumpuk dapat menyebabkan gigi busuk dan berlubang. 
Makanan manis
Makanan manis dapat memicu lubang pada gigi. Bakteri di dalam mulut sangat menyukai gula. Ketika Anda makan makanan yang manis, bakteri akan menggerogoti sisa gula pada gigi. Semakin banyak gula yang dimakan bakteri, maka semakin banyak pula asam yang dihasilkannya.
Ludah yang bercampur dengan asam inilah yang dapat membentuk plak gigi. Bila Anda tidak membersihkan gigi dengan benar, plak akan mengikis enamel gigi sehingga menghasilkan lubang kecil di permukaan gigi.
Makanan asam
Sering makan makanan yang asam juga dapat memicu gigi berlubang. Paparan asam yang tinggi pada rongga mulut dapat mengikis lapisan enamel gigi. Enamel gigi yang terus-terusan terkikis dapat menyebabkan gigi sensitif gigi berlubang.
Refluks asam lambung
Orang yang punya riwayat penyakit asam lambung, seperti GERD atau maag, lebih mungkin mengalami karies. Asam lambung yang naik sampai ke mulut dapat mengenai gigi, dan lama-lama dapat memicu kerusakan gigi.
Air liur yang sedikit
Air liur berperan penting untuk menjaga kelembapan rongga mulut Anda. Di samping itu, air liur juga membantu membersihkan sisa-sisa makanan dari gigi dan mengurangi bakteri pada mulut. Bila produksi air liur Anda sedikit, maka plak akan mudah terbentuk dan menyebabkan pembusukan.

Diare

Pengertian Diare

Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang perlu diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.

Faktor Risiko Diare

Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang diare. Contohnya:
  • Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.
  • Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
  • Jarang membersihkan dapur dan toilet.
  • Sumber air yang tidak bersih.
  • Makan makanan sisa yang sudah dingin.
  • Tidak mencuci tangan dengan sabun.

Penyebab Diare

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya, diare disebabkan oleh hal-hal berikut:
  • Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
  • Alergi makanan.
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu.
  • Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
  • Penyakit usus.
  • Pasca operasi batu empedu.
  • Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, olitis ulseratif, atau olitis mikroskopik.
  • Irritable bowel syndrome.
  • Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.

Gejala Diare

Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain:
  • Feses lembek dan cair.
  • Nyeri dan kram perut.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri kepala.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Haus terus-menerus.
  • Darah pada feses.
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.

Hepatitis

Hepatitis


Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.
hepatitis - alodokter
Hepatitis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme, karena hati memiliki banyak sekali peranan dalam metabolisme tubuh, seperti:
  • Menghasilkan empedu untuk pencernaan lemak.
  • Menguraikan karbohidrat, lemak, dan protein.
  • Menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
  • Mengaktifkan berbagai enzim.
  • Membuang bilirubin (zat yang dapat membuat tubuh menjadi kuning), kolesterol, hormon, dan obat-obatan.
  • Membentuk protein seperti albumin dan faktor pembekuan darah.
  • Menyimpan karbohidrat (dalam bentuk glikogen), vitamin, dan mineral.
Hepatitis yang terjadi dapat bersifat akut maupun kronis. Seseorang yang mengalami hepatitis akut dapat memberikan beragam manifestasi dan perjalanan penyakit. Mulai dari tidak bergejala, bergejala dan sembuh sendiri, menjadi kronis, dan yang paling berbahaya adalah berkembang menjadi gagal hati. Bila berkembang menjadi hepatitis kronis, dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati (hepatocellular carcinoma) dalam kurun waktu tahunan. Pengobatan hepatitis sendiri bermacam-macam sesuai dengan jenis hepatitis yang diderita dan gejala yang muncul.

Penyebab Hepatitis

Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena infeksi. Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus adalah sebagai berikut:
  • Hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.
  • Hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani. Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita hepatitis B dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.
  • Hepatitis C. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.
  • Hepatitis D. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan penyakit yang jarang terjadi, namun bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
  • Hepatitis E. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.
Ibu yang menderita hepatitis B dan C juga dapat menularkan kepada bayinya melalui jalan lahir.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat terjadi akibat kerusakan pada hati oleh senyawa kimia, terutama alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak sel-sel hati secara permanen dan dapat berkembang menjadi gagal hati atau sirosis. Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga dapat menyebabkan hepatitis.
Pada beberapa kasus, hepatitis terjadi karena kondisi autoimun pada tubuh. Pada hepatitis yang disebabkan oleh autoimun, sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri, dalam hal ini adalah sel-sel hati, sehingga menyebabkan peradangan. Peradangan yang terjadi dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Hepatitis autoimun lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria.

Gejala Umum Hepatitis

Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada penderita, terlebih dahulu virus ini akan melewati masa inkubasi. Waktu inkubasi tiap jenis virus hepatitis berbeda-beda. HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari, HBV sekitar 45-160 hari, dan HCV sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.
Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain adalah:
  • Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
  • Feses berwarna pucat.
  • Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan (jaundice).
  • Nyeri perut.
  • Berat badan turun.
  • Urine menjadi gelap seperti teh.
  • Kehilangan nafsu makan.
Bila Anda mengalami hepatitis virus yang dapat berubah menjadi kronik, seperti hepatitis B dan C, mungkin Anda tidak mengalami gejala tersebut pada awalnya, sampai kerusakan yang dihasilkan oleh virus berefek terhadap fungsi hati. Sehingga diagnosisnya menjadi terlambat.

Faktor Risiko Hepatitis

Faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang untuk lebih mudah terkena hepatitis tergantung dari penyebab hepatitis itu sendiri. Hepatitis yang dapat menular lewat makanan atau minuman seperti hepatitis A dan hepatitis E, lebih berisiko pada pekerja pengolahan air atau pengolahan limbah. Sementara hepatitis non infeksi, lebih berisiko pada seseorang yang kecanduan alkohol.
Untuk hepatitis yang penularannya melalui cairan tubuh seperti hepatitis B,C, dan D lebih berisiko pada:
  • Petugas medis.
  • Pengguna NAPZA dengan jarum suntik.
  • Berganti-ganti pasangan seksual.
  • Orang yang sering menerima transfusi darah.
Namun saat ini sudah jarang orang yang tertular hepatitis melalui transfusi darah, karena setiap darah yang didonorkan terlebih dulu melewati pemeriksaan untuk penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui darah.

Pencegahan Hepatitis

Agar terhindar dari hepatitis, seseorang perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya dengan:
  • Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.
  • Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram, sayuran, serta buah-buahan.
  • Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
  • Tidak menyentuh tumpahan darah tanpa sarung tangan pelindung.
  • Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom, atau tidak berganti-ganti pasangan.
  • Kurangi konsumsi alkohol.
Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan B) bisa dicegah secara efektif melalui vaksinasi. Untuk vaksin hepatitis C, D, dan E hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan. Namun di beberapa negara, vaksin hepatitis C sudah tersedia dan bisa digunakan.

Maag ( gastritis)

Maag

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Maag
Gastritis helicobacter - intermed mag.jpg
Mikrograf menunjukkan gastritis. H&E stain.

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.

Jenis maag

Secara garis besar, ada 2 jenis penyakit maag, yakni:
  • Gastritis Akut
    • Penyakit maag akut adalah inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) akut dari lambung, dan biasanya terbatas hanya pada muklosa. Penyakit maag akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.[1]
  • Gastritits Kronis
    • Lambung penderita penyakit maag kronis mungkin mengalami inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) kronis dari tipe gangguan tertentu, yang menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik yaitu gastritis kronisa.[1]
Jenis penyakit maag yang dilihat berdasarkan tingkat keparahan, dibedakan menjadi:
  • Maag ringan
    • Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
  • Maag sedang
    • Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
  • Maag kronis
    • Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
  • Kanker lambung

Penyebab

Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.

Gejala

  • Sakit saat buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Sering merasa lapar
  • Perut kembung
  • Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada
  • Sering bersendawa

Pengobatan

Antasida.
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.[2]
Obat-obatan yang biasanya digunakan:[2]
  1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)
  2. Pompa Proton pencegah pertumbuhan bakteri(Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
  3. Agen Cytoprotektif (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)
  4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
  5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
  6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
  7. Simetidin (Mengobati dispepsia)
Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:[butuh rujukan]
  1. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopianggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
  2. Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cukacabai, dan merica (makanan yang merangsang perut dan dapat merusak dinding lambung).
  3. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.
  4. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
  5. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat, antara lain:
Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindari, antara lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.